PERBEDAAN ORGANISASI PERUSAHAAN JEPANG DAN AMERIKA
BAB I
RUANG LINGKUP MIKRO EKONOMI
1.1.
Definisi Mikro Ekonomi
Menurut P.A.Samuelson
(15:1985) salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka pada masa ini yang menerima
hadiah nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970. Menurutnya definisi ilmu
ekonomi secara berikut :
“Ilmu ekonomi adalah suatu studi
mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau
tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas
ttetgapi dapat digunakan dalam berbagai cara utnuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan
dimasa dating, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. Ilmu ekonomi
menganalisa biaya dan keuntungan dan meperbaiki corak penggunaan sumber-sumber
daya” [1]
Sumber daya atau
fktor-faktor produksi adalah benda-benda atau jasa-jasa yang disediakan oleh
alam atau diciptakan manusia, yang digunakan untuk menghasilkan berbagai macam
barang dan jasa yang diperlukan oleh manusia.
Dalam merumuskan kebijakan ekonomi,
yang pertama-tama harus diperhatikan adalah tujuan-tujuan dari kebijaksanaan
ekonomi. Dalam perekonomian yang tujuan yang ingin dicapai adalah :
1.2.
Peranan ilmu statistic
Ilmu statistic memegang peranan
penting dalam mengumpulkan data mengenai berbagai aspek dari suatu kegiatan
perekonomian. Berbagai metode statistic memungkinkan dilakukan. Ilmu statistic
adalah pengumpulan data-data yang penting .
Menurut sadono sukirno (25:1985)
“Angka indeks adalah angka yang menunjukan perubahan rata-rata dari sekumpulan
data tertentu dari waktu ke waktu. Yang biasanya digunakan yaitu indeks harga
dan indeks produksi”[2]
Tindakan merumuskan kebijaksanaan ekonomi meliputi dua
aspek :
1.
Menentukan
tujuan yang ingin dicapai
2.
Menentukan
cara untuk mencapai tujuan tersebut
Sebagai langkah utama
mendirikan perusahaan adalah harus mengetahui struktur pasar. Struktur pasar
pada hakekatnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Jenis
barang yang dihasilkan
2.
Banyaknya
perusahaan dalam industry
3.
Mudah
tidaknya keluar atau masuk kedalam industry
4.
Peranan
iklan dalam kegiatan industry.
Persaingan sempurna di dalam
berbisnis merupakan struktur pasar yang paling ideal, karna di anggap system
pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang-barang atau
jasa yang sangat tinggi efisiensinya.
Namun demikian walauupun
pasar persaingan tidak berwujud dalam bentuk nyata ,tetapi sangat penting untuk
dipelajaari tentang corak atau kegiatan suatu perusahaan, management dan
perekonomiannya.
Didalam abad ini struktur
pasar dan perkembangan teknologi sanagat pesat sekali. Diberbagai kegiatan
ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modern nya sehingga produksi yang
efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat bbesar sekali
dan meliputi ham[ir seluruh produksi yang diperluka di dalam pasar. Keadaan
seperti ini berarti perusahaan baru menikmati skala ekonomiss yang paling
maksimum apabila tingkat produksinya sangat besar jumlahnya.
Dalam kegiatan memproduksi
para pengusaha atau pembisnis harus tahu apa yang dicari oleh konsumen dipasar
global, sehingga gampang untuk dicari para konsumen. Para pengusaha harus
menentukan modal, tenaga kerja, dan factor produksi lainnya.
Pengetahuan mengetahui
pangsa pasar, management dan cara berbisnis bangsa-bangsa yang makmur akan
membuat kita termotivasi untuk meaksanakan bisnis dan akan dimulai melalui
bisnis mikro ekonomi untuk memperbaiki standar struktur kehidupan.
Maka dari itu banyak
perusahaan di Indonesia yang mengikuti jejak bangsa jepang dalam berbisnis,
guna menyaingi pangsa pasar. Selanjutnya kita akan mempelajari pengetahuan
tentang cara berbisnis orang jepang dan management perusahaannya.
BAB II
GAYA BERBISNIS DAN
ORGANISASI JEPANG
2.1.Ekonomi management jepang
Keinginan untuk mengenai
lebih banyak mengenai jepang, khususnya gaya management yang diterapkan dalam
perusahaan-perusahaan jepang, semakin berkembang di Indonesia.
Untuk mengetahui dengan baik
gaya bahasa jepang, meemnag perlu dipahami dengan betul gaya management yang
mereka terapka. Sementara untuk menegerti gaya management tersebut, perlu
dimengerti dengan benar tata kehidupan masyarakat jepang. Karna sebenarnya gaya
management jepang bersumber dari “ hak dan kewajiban anggota keluarga (family
right)”. Jadi, mereka yang memahami betul kehidupan berkeluarga tidak akan
kesulitan untuk memahami gaya management masyarakat jepang dalam dunia usaha
berbisnis dan bahkan dunia perekonomian mereka.
Jepang bangkit dari
reruntuhan kekalahannya setelah perang dunia kedua pada tahun (1941-1945).
Memerlukan waktu 20 tahun untuk batu
loncatan besar kedepan. Siapa yang mengira dari tahun 1945 kira-kira 20 tahun dan sekarang jepang
menjadi Negara nomor dua di dunia ditinjau dari pembangunan dan kemakmuran
rakyatnya. Dengan penuh sukse jeepang berhasil mengatasi kehambatan. Produk jepang
mengutamakan mutu dan nilai sehingga dapat diandalkan menerobot pangsa dunia. Contohnya
seperti merk sony, Toyota, Mitsubishi, canon, Seiko, shiseido dll.
Bangsa Indonesia pun harus
menelusuri keterampilan jepang dalam merumuskan dan melaksanakan strategi
pemasaran yang bersaing. Kita harus mencari tahu prinsip-prinsip pemasarn
jepang. Karna jepang adalah bangsa asia yang mampu bersaing dengan bangsa barat
seperti amerika dan bangsa eropa lainnya. Sifat-sifat persaingan jepang yaitu :
1.
Panduan
dan subsidi pemerintah pada pengambangan industrial.
2.
Proteksi
secaa eksplisit maupun tak kentara terhadap persaingan asing di dalamnegri
untuk membelanjai pengembangan ekspor
3.
Tenaga
kerja yang intlegent, disiplin dan keterampilan tinggi yang bersedia bekerja
dengan upah yang lebih rendah dibandngkan perusahaan di Negara-negara barat.
4.
Hubungan
yang harmonis antara serikat buruh dan management.
5.
Tersedianya
amodal dengan mudah aatas dasar tingkat bunga yang rendah.
6.
Sumber
modal yang menerima tingkat perputaran yang rendah dari suatu masa pelunasan
yang cukup lama, yang memungkinkan perusahaan membuat rencana jangka oanjang.
7.
Orientasi
pada industry dengan teknologi menengah dan tinggi dengan merupakan landasan
indurtri abrat, dan suatu program yang aktif untuk menghapus (pashing out)
untuk industry yang di anggap using 9sunset atau sundown industries)
Bob widyahartono (20:1985)
menyatakan bahwa “keberhasilan jepang harus dipahami sebagai hasil dari
interaksi yang kompleks dari berbagai factor yang penting dan dapat
diklasifikasikan kedalam empat lingkup yakni : lingkungan sosiokultural,
lingkungan pemerintah-bisnis, lingkungan persaingan dan lingkungan organisasi”.[3]
2.2. Perbedaan perusahaan
jepang dan amerika
Organisasi dan management jepang
·
Menjadi pegawai seumur hidup
·
Penilaian dan promosi yang lambat
·
Jenjang karir yang nonspesialisasi
·
Mekanisme control secara implicit
·
Pembuatan keputusan secara kolektif
·
Rasa tanggung jawab secara kolektif
·
Keterlibatan secara menyeluruh (wholistic)
|
Organisasi dan management amerika
·
Menjadi pegawai jangka pendek
·
Evaluasi dan promosi serba cepat
·
Jenjang karir yang spesialistis
·
Mekanisme control secara eksplisit
·
Pengambilan keputusan secara individual
·
Rasa tanggung jawab secara individual
·
Keterlibatan secara terpecah-pecah (segmented)
|
Komentar